Inilah 6 Cara Membuat Artikel Yang Baik

Tidak banyak orang yang menyadari bahwa mereka juga bisa menulis artikel dengan baik.

Di era sosial media seperti sekarang, hampir setiap orang mampu untuk menulis. Mereka menuliskan kata-kata untuk bercerita di laman profil sosial medianya masing-masing dan
mengungkapkan berbagai hal. Mulai dari curahan hati, cerita-cerita sampai dengan analisis dan opini yang bergitu kompleks. Meski saat ini hampir setiap orang mampu untuk menulis, tidak semua orang mampu menghasilkan tulisan yang baik.

Saya sendiri pun yang belum lama berkecimpung di dunia penulisan, lebih tepatnya jurnalistik, masih merasa kesulitan untuk menuliskan sebuah artikel yang baik. Itulah mengapa kemudian saya terus mencari referensi-referensi yang cukup baik untuk menjadi panduan saya untuk menulis.

Salah satu referensi yang saya temukan adalah artikel yang ditulis oleh Hannah Frankman untuk The Mission yang berjudul “Six Rules for Writing Good Article”.

Hannah yang merupakan seorang story teller mengungkapkan bagaimana dirinya menggunakan panduan enam hal ini setiap kali dirinya menulis artikel. Dan enam aturan ini merupakan bagian dari dua hal penting dari sebuah artikel yang baik yakni konten/cerita yang bagus serta teknik yang baik.

Ia pun meyakinkan kita bahwa menulis artikel yang baik relatif mudah untuk dibuat dan kebanyakan orang tidak menyadarinya. Namun yang sulit adalah bagaimana untuk bisa menggunakan teknik yang baik dalam menulis. Teknik inilah yang kemudian menjadi pembeda antara cerita yang satu dengan lainnya.

Menurut Hannah, artikel yang “buruk” adalah artikel yang terasa datar. Tidak memiliki rasa, dan tidak menggerakkan seseorang untuk terus mengikuti artikelnya hingga usai.

Penyebabnya adalah karena dalam cerita tersebut tidak ada cerita berbobot yang mampu menghadirkan rasa hormat, percaya atau bahkan kekaguman pada penulisnya.

Itulah mengapa menulis artikel yang baik adalah harus bisa memberikan dampak pada pembaca dan itu adalah sesuatu yang pantas dilakukan karena memiliki nilai yang penting.

Saya sendiri tidak berusaha untuk menambah atau mengurangi aturan-aturan yang telah ditulis oleh Hannah. Hanya saja dalam artikel ini saya menerjemahkannya ke bahasa Indonesia agar kawan-kawan yang tidak memahami bahasa Inggris tidak kesulitan untuk belajar.

Kita semua masih belajar, yuk kita belajar bersama-sama menciptakan konten yang berkualitas dan memberi manfaat.

Berikut adalah 6 cara menulis artikel yang baik:

1. Minimalkan jarak antara pembaca dengan cerita sejak paragraf pertama

Tidak banyak orang yang menyadari bahwa paragraf pertama dalam sebuah artikel akan mempengaruhi sikap pembaca untuk membaca sebuah tulisan.

Paragraf pembuka yang terlalu panjang akan membuat orang tidak tertarik dan merasa kelelahan di awal. Padahal, mereka masih harus membaca paragraf-paragraf berikutnya untuk menerima informasi secara utuh.

Oleh karena itu, untuk menulis artikel yang baik, tulislah paragraf pembuka yang singkat dan cukup mengena.

Satu atau dua kalimat di paragraf pembuka akan cukup bisa membuat pembaca tertarik melanjutkan membaca. Buktikan secara singkat pada para pembaca bahwa artikel yang kawan tulis mampu memberikan nilai untuk mereka.

2. Persingkat sebuah paragraf.

Secara sederhana, aturan utama dalam menulis adalah selalu persingkat semua tulisan. Kondisi pembaca saat ini yang kebanyakan membaca melalui ponsel pintar membuat seseorang sulit untuk terus bisa mengikuti paragraf yang panjang. Mereka akan merasa kelelahan dan akhirnya tidak tertarik melanjutkan.

Menyingkat sebuah paragraf memang sebuah tantangan. Namun menurut saya bila hal ini berhasil dilakukan, akan ada manfaat yang bisa diberikan pada pembaca yakni mereka akan tetap bisa terus menyimak paragraf demi paragraf tanpa merasa kelelahan.

Caranya adalah dengan memberikan banyak jeda atau ruang kosong. Potong saja paragraf menjadi beberapa kalimat saja.

Selain itu dengan banyaknya jeda diantara paragraf, ide-ide yang disampaikan juga akan mendapatkan ruang untuk “bernafas”. Namun jangan terjebak untuk menulis kalimat yang terlalu pendek namun tidak dapat dipahami. Intinya adalah bagaimana menulis sebuah paragraf yang menjelaskan maksud dan tujuan secara singkat dan jelas .

3. Buatlah artikel dengan singkat namun tetap manis

Peraturan ini menurut saya cukup unik karena lagi-lagi Hannah menekankan tentang menyingkat kalimat. Namun menurutnya poin ini penting karena sebuah artikel yang baik hanya membutuhkan kalimat-kalimat efektif.

Bukan kalimat yang bersayap dan berkembang kemana-mana. Tajam, jelas dan sesuai tujuan adalah elemen penting artikel yang baik.

Artikel yang manis sendiri berarti bahwa artikel tersebut memiliki kesan dan tetap layak untuk dibagikan pada orang lain.

4. Berikan isi yang bernilai

Menurut Hannah, kebanyakan artikel saat ini berisi kata-kata kosong. “Orang-orang hanya menulis bualan,” katanya.

Rasanya saya setuju dengan apa yang sampaikan Hannah tentang artikel yang kering, tidak ada nilai dan kosong. Sering kali kita menemukan sebuah artikel yang tidak ada maknanya sama sekali karena hanya berfokus pada mencari viewer atau lalu lintas situs saja.

Artikel-artikel ini biasanya dibumbui dengan judul yang bombastis yang hanya ditujukan untuk menghilangkan kebosanan para pembacanyatanpa berusaha memberikan pengetahuan baru atau pemahaman yang baru. Artikel seperti ini bukan hanya tidak bermanfaat bagi pembacanya, tetapi juga menghabiskan tenaga dan waktu.

Saya setuju dengan pesan para penulis yang mengatakan, “jangan pernah menulis artikel atau konten hanya karena ingin menulis konten. Tulislah artikel demi sebuah makna dan pemahaman.”

Sampaikan pada para pembacamu sesuatu. Bayangkan mereka bertanya “kenapa/mengapa” tentang artikel yang ditulis dan jawab pertanyaan itu dalam artikel.

Dunia membutuhkan lebih banyak konten yang mampu memberikan pengajaran, menjelaskan sebuah arti dan makna dan juga membuat orang memahami sesuatu.

5. Ceritakan sebuah kisah dan cerita.

Setiap orang senang dengan kisah. Hannah menyebutnya sebagai salah satu sifat kemanusiaan paling mendasar yakni selalu tertarik dengan cerita yang meyakinkan.

Cara terbaik untuk menarik perhatian pembaca pada sebuah artikel adalah dengan membawakan dan menulis kisah-kisah. Tangkap perhatian mereka dengan sebuah kejadian, latar tempat dan sebuah alur.

Cerita adalah cara yang paling brilian untuk membuka sebuah artikel. Cerita juga mampu untuk menggambarkan sebuah inti gagasan. Cerita juga tidak perlu berlebihan namun hanya perlu ditulis dengan efektif. Ceritakan pada pembaca bagaimana sebuah alat yang kawan pernah gunakan, lalu ceritakan sebuah cerita bagaimana kita menggunakannya sendiri dan apa yang terjadi.

Singkat, sederhana, jelas, dan tiba-tiba artikel akan terasa begitu hidup.

Hindari menulis sesuatu yang kering cerita. Di dunia internet yang gaduh dengan konten dan tulisan, tidak ada seorang pun yang membaca tulisan yang garing.

6. Tunjukkan dulu lalu ceritakan

Mulai dengan menunjukkan apa yang kita kerjakan, kemudian jelaskan apa maksudnya dan mengapa itu penting.

Aturan ini digunakan untuk seluruh struktur tulisan. Sampaikan idemu dengan urutan seperti ini: ilustrasi (illustration), penjelasan (explanation), pemahaman (understanding).

Tunjukkan pada pembaca seperti apa ide yang ingin kamu sampaikan dengan ilustrasi atau gambaran dalam artikel. Kemudian jelaskan seperti apa ide itu dengan tulisan yang detail dan kemudian bantu pembaca untuk memahami mengapa ide atau sesuatu yang kamu sampaikan itu menarik. Tanpa cara ini, artikel akan terasa membosankan dan tidak akan memiliki nilai.

Dan aturan terakhir yang tidak dimasukkan ke daftar oleh Hannah adalah berlatih. Berlatih, berlatih dan berlatih.

Berlatih membuat karya adalah sebuah upaya untuk menyempurnakan karya. Berlatihlah sampai kawan benar-benar memahami bentuk dan struktur dari artikel yang baik. Sehingga dikemudian hari menulis artikel yang baik akan menjadi kebiasaan yang terjadi secar alamiah.

Setiap orang memiliki hal menarik untuk diceritakan. Kawan sendiri bahkan memiliki lebih banyak cerita dari yang kawan sadari. Namun dunia membutuhkan hal yang memiliki makna, cerita yang meyakinkan yang akan melahirkan pengetahuan dan membantu orang untuk memahami.

Panduan yang dibuat Hannah ini menurut saya cukup simpel dan mudah untuk dipahami. Sehingga rasanya bisa dipraktekkan dan ditiru oleh kawan yang memang ingin belajar menuliskan cerita-cerita dan gagasan dalam sebuah artikel yang baik. tidak hanya bermanfaat untuk penulis saja tetapi juga bisa menginspirasi banyak orang untuk memahami sesuatu hal.

Menuliskan artikel ini kembali dalam Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu upaya saya untuk bisa memahami panduan Hannah dengan lebih mendalam. Sehingga saya bisa mempraktekkan dan berlatih untuk menulis dengan lebih baik.

Selamat berlatih, selamat menulis.

Tulisan ini bagian dari kampanye #sabtulis ( Sabtu Menulis) yang mengajak pemuda pemudi Indonesia menuliskan gagasan, catatan , cerita dan ekspresi melalui tulisan.  Mengenal diri, Mengapresiasi diri,  menjadi percaya diri.

Sumber : https://medium. com

Seorang Bocah Yang Paling Cepat Berhitung